Rabu, 30 Juni 2010

3 Pengumuman Penting


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
itulah tanda yang akan anda jumpai ketika mengakses website yang mengandung pornografi, perjudian dan maleware di Restoe Boeminet (Prigi),Satunet Prigi(Margo), Satunet Kampak. karena kami turut prihatin dengan adanya situs-situs tersebut apalagi anak- anak dibawah umur banyak yang bisa mengaksesnya tanpa ada filter sama sekali. dengan adanya hal tersebut kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada BOKEPER mania di 3 warnet tersebut anda tidak bisa mengakses situs pornografi, perjudian dan yang mengandung maleware.

Trenggalek, 30.06.2010 Yoga Agung Prayogi,S.IP

Sabtu, 12 Juni 2010

0 Afrika Selatan vs Mexico,France vs Uruguay mendapat 1 point


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
laga pembuka Afrika Selatan ditahan imbang Meksiko 1-1,sedangkan France vs Uruguay 0-0.Pelatih tim Uruguay Oscar Tabarez cukup puas mendapat satu poin dari Prancis. Ia pun yakin hasil tersebut membuat tiap tim di Grup A masih memiliki peluang yang sama. Menahan imbang tanpa gol Juara dunia 1998 di Cape Town bagi Tabarez adalah hasil yang cukup baik. Apalagi skuadnya sempat bermain dengan sepuluh pemain setelah Nicolas Lodeiro di kartu merah di menit ke-83.
Ketika Anda melihat Prancis dengan sejarahnya dan faktanya dia memiliki finansial jauh kari kami tentu saja kami senang dengan hasil seri ini, kami pantas mendapatkanya.Setelah di laga pembuka Afrika Selatan ditahan imbang Meksiko 1-1, Tabarez pun tahu semua tim punya peluang sama. "Grup ini sekarang seimbang dan laga selanjutnya akan sangat penting," ujarnya.

Tabarez pun senang karena memiliki striker Diego Forlan yang beberapa kali mengancam gawang Prancis. Striker Uruguay ini telah didampuk menjadi pemain terbaik dalam pertandingan tersebut oleh FIFA.Forlan pun tahu laga selanjutnya akan sangat penting. "Tidak banyak kesempatan bagi tim. Namun tim juga ingin mengambil banyak kesempatan. Ini sangat rumit," aku striker Uruguay ini.

Rabu, 09 Juni 2010

0 Membuat theme(tema) pada mozilla


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Pada kesempatan kali ini Trenggalek kreatif memposting tips membuat tema pada mozilla firefox. Yang harus disediakan pada pembuatan tema pada mozilla ada lah gambar untuk header minimal 2500 x 200 pixel, sedangkan untuk footernya 2500 x 100 pixel. kalau teman2 masih bingung bagaimana cara merubahnya bisa temen2 pelajari dengan menggunakan adobe photoshop. jangan lupa file yang bisa dgunakan untuk tema pgn sama jpeg design sesuai dengan keinginan.

kalau sudah, langkah berikutnya kita masuk ke http://www.getpersonas.com/en-US/ "klik disini"
selanjutnya silakan tmen2 register disana lihat gambar dibawah ini



setelah login, silahkan klik d pojok kanan atas tulisan CREAT ACOUNT,kemudian temen2 akan menjumpai gambar seperti dibawah ini kemudian silahkan di klik
pada tampilan Term of service tentukan tujuan dan setujui semua ketentuan yang ada disana, kemudian CONTINUE. nah anda akan ketemu page CREAT YOUR PERSONA, isi namanya Pilih warnanya kemudian pilih gambar yang akan di upload seperti yang sudah saya utarakan di atas tadi masukkan directory HEADER untuk file Header dan FOOTER untuk file footer. setelah selesai semua klik submit. tunggu sampai finish. jadi dech.......!



Selamat mencoba bagi yang kurang jelas silakan posting comment di blog ini..



Selasa, 08 Juni 2010

0 Jadwal Piala Dunia 2010 RCTI


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!





Jumat, 04 Juni 2010

0 Diskusi Publik dan Bedah Buku Pemikiran Bung Karno (karya Nurani Soyomukti)


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!

Undangan Terbuka:

Diskusi Publik Sejarah Politik Kebangsaan
“SOEKARNO, REVOLUSI POLITIK DAN KEBUDAYAAN”
(Bedah Buku Karya Nurani Soyomukti, penulis Trenggalek)

Pembicara:
- Nurani Soyomukti (Penulis Buku Soekarno)
- Dwi Atmanto, SH, MH (staf pengajar dan kepala jurusan PPKn STKIP PGRI Trenggalek)
- Bpk Marsaid (saksi sejarah dan aktifis pemuda di era Soekarno)
- Bonari Nabonenar (budayawan Jawa Timur).

Moderator:
Priyo Suroso, S.Pd (Guru dan pegiat di Quantum Litera Center/QLC) Trenggalek

Pelaksanaan:
Sabtu, 05 Juni 2010/Jam 13.00
Di Aula STKIP PGRI Trenggalek

”Ada 25 Buku Gratis tentang Soekarno, dll yang akan dibagikan dalam acara tersebut”

Rabu, 02 Juni 2010

0 Harapan Bagi Rakyat Trenggalek


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!

Oleh Nurani Soyomukti, penulis 17 buku tema sosial-politik dan kordinator Quantum Litera Center (QLC) Trenggalek

Sebagaimana saya prediksikan dan sekaligus saya harapkan, Pemilihan bupati dan wakil bupati Trenggalek telah membuahkan hasil yang memnggembirakan. Pasangan Mulyadi-Kholik (M-K) memenangkan pertarungan memperebutkan suara rakyat Trenggalek dengan gemilang. Gelagat kemenangan ini kelihatan nyata pada saat kampanye terakhirnya yang mendatangkan pasangan Rano Karno dan pawai budaya yang dihadiri dan ditonton massa yang membludak.

Sebelumnya, tokoh muda mantan aktifis Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang menjadi anggota DPR/RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sujatmiko, juga sempat meyakinkan pada massa dalam kampanye di Pantai Prigi bahwa Pak Mulyadi akan membawa perubahan bagi masyarakat Trenggalek. Saya sempat menyambangi Bung Budiman di tempat istirahatnya di Hotel Hayamwuruk sebelum ia bicara di depan lurah (kepala desa) se-Trenggalek di KHK Durenan. Budiman Sujatmiko adalah pembina Parade Nusantara (Paguyuban kepala desa se-Indonesia yang saat ini sedang memperjuangkan adanya Undang-undang yang mengatur otonomi dan kesejahteraan desa. Beberapa kali Parade Nusantara melakukan aksi besar-besaran di Istana Negara untuk mengekspresikan tuntutannya.

Rakyat sudah memilih, siapa yang menang dan siapa yang harus menerima kekalahan sudah ada. Yang dipilih rakyat harus diberi kesempatan memimpin, dan yang mendapatkan suara sedikitpun juga harus menghormati hasil pemilihan. Sebagaimana seorang kawan yang menjadi pendukung dan donator dari salah satu tim yang kalah pada saya tentang kekalahan calonnya, Harsam (Soeharto-Samsuri), pada saya setelah saya kirim sms padanya “GIMANA MAS, KANJENGMU KOK KALAH?”—dia menjawab: “HEHEHE… 10 HARI YANG LALU GELAGATNYA SUDAH KELIHATAN SICH… LHA, MODALNYA HABIS DI TENGAH JALAN… HEHE… ORA OPO-OPO. MOGA TETAP YANG TERBAIK YANG DIPILIH RAKYAT!”

BEBERAPA CATATAN

Ada beberapa catatan yang saya buat dalam pemilihan Bupati Trenggalek 2010 ini. Pertama, tokoh yang pernah pemimpin di masa lalu dan pernah kalah dalam pertarungan dalam pilkadal sebelumnya ternyata masih dapat memenangkan pertarungan, yang artinya masih diinginkan oleh rakyat.

Mulyadi pernah memimpin Trenggalek sejak 2000 hingga 2005 tetapi kalah dalam pemilihan langsung pertama kali di Trenggalek pada tahun 2005, kalah dengan pasangan Soeharto-Machsun Ismail. Memahami situasi di mana rakyat Trenggalek masih menginginkan dia tampil kembali dan dorongan beberapa tokoh masyarakat, Pak Mul memberanikan tampil maju dalam bursa pencalonan bupati Trenggalek. Akhirnya ia maju dengan alat politiknya, koalisi PDIP dan PKB, yang kemudian juga didukung oleh partai kecil.

Kedua, kemenangan Pak Mul membuktikan bahwa isu populis merupakan isu yang masih laku di hadapan masyarakat. Pak Mul memang meninggalkan kebijakan pemerintah yang baik bagi rakyat, ia tak meninggalkan cacat dan bersih dari kasus korupsi. Program yang ditawarkannya dalam kampanye juga menunjukkan bahwa rakyat butuh pelayanan yang baik dan tidak berbelit-belit. Program mengurus surat dan identitas kependudukan seperti akta kelahiran, Kartu Tanda Pendudukl (KTP), Kartu Keluarga (KK), dll yang ditawarkannya menurut saya merupakan isu yang paling populis dan menjawab kontradiksi yang menurut rakyat sangat menyulitkan keberadaannya.

Program yang dibungkus dengan label “Pro-Rakyat” memang yang dibutuhkan rakyat. Kehadiran Pak Mulyadi juga mengingatkan memori rakyat pada indahnya dan mudahnya pelayanan publik di masa lalu, misalnya mengurus surat-surat dan identitas kependudukan hanya sampai kecamatan yang membutuhkan biaya murah dan waktu yang cepat. Selain itu juga pasti karena fakta bahwa selama 5 tahun diperintah oleh Soeharto-Machsun, rakyat Trenggalek mengalami penderitaan nasib dan perasaan benci pada pemerintah. Kita tentu ingat bagaimana puluhan anak muda berkumpul mendiskusikan bagaimana cara menolak rekrutmen PNS yang sarat makelar, mafia, dan kolusi, dan komersialisasi: hanya yang membeli dengan harga 75-125 juta yang lolos. Meskipun pada akhirnya aksi anti-CPNS Busuk itu ditunggangi oleh para aktifis makelar juga, jelas gema kebencian terhadap birokrasi yang disimbolkan oleh kepemimpinan Soeharto-Machsun masuk dalam alam bawah sadar massa , terutama anak-anak muda.

Rusaknya jalan dan minimnya infrastruktur, biaya kesehatan yang mahal dan sarat pungutan liar, penggusuran pedagang kecil dan pasar tradisional oleh kapitalisme retail (Indomart, Alfamart, dll), harga beras anjlok dan mahalnya sarana produksi (saprodi) bagi kaum tani, kesan pribadi Pak Soeharto sebagai bupati yang oleh banyak orang dipandang “pidatonya buruk, normatif, gak berisi” dan “intelektualnya kurang” atau “diatur oleh bawahan” juga mempersulit calon Incumben ini untuk terpilih kembali.

Ketiga, ada kesalahan Incumben juga ketika memilih Pak Samsuri sebagai wakilnya. Seharusnya Pak Harto merangkul calon dari luar birokrasi yang merupakan tokoh populis atau dari kalangan partai besar yang memiliki struktur jelas. Pak Samsuri memang tokoh yang cerdas dengan tingkat intelektual dan kemampuan orasi yang membuat pendengarnya mudah memahami. Tetapi ia hanya dikenal oleh para pejabat, terutama di tingkatan desa yang memang tahu kepandaian dan intelektualitasnya karena hanya tokohg dan aparat pedesaan yang memungkinkan diundang di pendopo atau di acara-acara pemerintahan.

Rakyat mayoritas jelas tak pernah tahu kepandaian Pak Samsuri. Tambahan lagi, pak Samsuri (tokoh yang berasal dari desa yang sama dengan saya ini) pernah tersandung kasus korupsi meskipun masih sebatas tuduhan. Berbeda dengan kompetitornya (Harsam dan Mahir), kemenangan Pak Mul jelas didukung oleh faktor alat politik, yaitu berangkat dari koalisi partai besar (PDIP-PKB) yang tentu memiliki struktur yang luas dan massa yang riil.

Lepas dari itu, rakyat Trenggalek membutuhkan perubahan nasib yang lahir dari kebijakan nyata pemerintahan Pak Mulyadi dan Pak Kholik. Mudah-mudahan beliau bisa memenuhi harapan kita semua. Tentu kita sebagai rakyat juga harus melakukan control dan kritik apabila ada hal-hal yang menyimpang dari janji-janji dan harapan massa rakyat Trenggalek yang ingin sejahtera, aman, dan tentram!***


Selasa, 01 Juni 2010

0 Pilkada Trenggalek 2010 Versi Media Indonesia


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Dua Lemaga Survei Unggulkan Mulyadi-Kholik

TRENGGALEK--MI: Dua lembaga survei independen, Mass Surveyor Electoral (Maestro) dan Surabaya Consulting Group (SCG), memenangkan pasangan Mulyadi WR-M. Kholik dalam Pilkada Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, yang digelar, Rabu (2/6).

Survei yang dilakukan kedua lembaga independen selama dua pekan, terhitung mulai pertengahan Mei, memenangkan pasangan Mulyadi-Kholik dengan raihan suara berkisar antara 40% hingga 44%.

"Dengan hasil ini, besar kemungkinan pasangan Mulyadi-Kholik akan menang hanya dalam satu kali putaran," kata Direktur Maestro Fadil Putra, di Trenggalek, Senin (31/5).

Alumnus Texas University, Amerika Serikat, yang kini aktif mengajar di salah satu universitas di Malang itu menambahkan, hasil survei lembaganya mendapati angka elektabilitas pasangan Mulyadi-Kholik hingga 44%.

Besarnya dukungan pasangan nomor urut 3 yang diusung PDIP, PKB, dan PPP itu sangat jauh bila dibanding hasil survei terhadap dua pasangan calon lain. Pasangan nomor urut 1 Soeharto-Samsuri diprediksi memperoleh dukungan sekitar 29%, sedangkan pasangan nomor 2 Mahsun Ismail-Joko Irianto, sekitar 27%.

Hasil survei serupa juga disampaikan SCG. Berdasar penelitian yang mereka lakukan sejak pekan ketiga bulan Mei atas elektabilitas ketiga pasangan calon yang maju Pilkada Kabupaten Trenggalek, didapati besaran dukungan terhadap Mulyadi-Kholik mencapai 40 persen.

Peringkat kedua diduduki Soeharto-Samsuri yang diusung Partai Demokrat, Partai Golkar, PKS, PAN, PKNU, PDP, PKPI, PPRN, dan Patriot dengan elektabilitas dukungan mencapai 24%.

"Perolehan suara pasangan Mahsun Ismail-Joko Irianto sekitar 8,4%. Perolehan suara Soeharto-Samsuri maupun Mahsun-Joko ini berdasar hasil survei kami jauh lebih kecil dibanding persentase golongan putih (golput) Trenggalek yang dalam pilkada kali ini diprediksi mencapai 27%," kata peneliti SCG Deny Wicaksono.

Survei tersebut, lanjut Deny, memiliki standar deviasi sekitar lima persen. Artinya, perbedaan hasil survei dengan hasil rekapitulasi KPU usai penghitungan suara secara teoritis maksimal hanya selisih lima persen. Bisa sedikit di bawah empat persen atau di atasnya.

"Yang pasti tidak akan melebihi lima persen. Standar deviasi ini juga berlaku pada hasil penelitian kami pada pasangan Suharto-Samsuri dan Mahsun-Joko," katanya.

Berbeda dengan Deny, pihak Maestro terlihat lebih optimistis. Mereka beralasan, survei yang mereka lakukan tidak lagi menggunakan pendekatan sampel pemilih, namun berdasar "real count" atau berdasar jumlah pemilih sebenarnya.

"Melalui pendekatan populasi ini, ke mana arah dan kecenderungan pemilih dalam Pilkada Trenggalek coba kami petakan apa adanya sesuai jumlah pemilih yang ada," kata Fadil menjelaskan.

Direktur lembaga survei independen asal Malang ini mengakui, hasil pemetaan dukungan yang dilakukan lembaganya masih memiliki standar deviasi dibanding hasil penghitungan suara faktual oleh KPU.

Namun, dia berani memastikan bahwa deviasi hasil survei atau rasio kesalahan sangatlah kecil. "Karena ini menggunakan pendekatan populasi (real count), maka tingkat kesalahannya pasti lebih kecil dibanding survei yang menggunakan pendekatan sampel pemilih seperti biasa digunakan lembaga-lembaga survei lain di Indonesia," katanya. (Ant/Ol-7)